KEBUTUHAN FISIK
BAB 1
Pembukaan
1.1 .Latar Belakang
Kebutuhan Fisik
manusia merupakan fokus dalam asuhan kesehatan. Bagi pasien yang mengalami
gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhan dasar
pasien yang akan terganggu. Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik,
psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena
merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi
nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena
itu tenaga medis khususnya kebidanan harus memiliki kemampuan dan pengetahuan
cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan memantau dan mengikuti
perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan aktifitas kehidupan
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan Fisik.
1.2. Tujuan
Umum
Makalah ini dibuat untuk mengetahui kebutuhan fisik secara umum.
1.3. Tujuan
Khusus
Untuk mengetahui kebutuhan fisik secara
khusus, meliputi : Kebutuhan oksigen, nutrisi, cairan dan elektrolit,
eliminasi, istirahat dan tidur, dll
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan Fisik
Kebutuhan
2.1.1 Kebutuhan Oksigenisasi
Kebutuhan oksigenisasi merupakan salah
satu kebutuhan dasar manusia yang merupakan kebutuhan fisiologis. Pemenuhan
kebutuhan oksigenisasi ditujukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel
tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas untuk berbagai organ
atau sel.
Sistem
tubuh yang berperan dalam pemenuhan Kebutuhan Oksigenisasi yaitu Sistem
Pernapasan yang terdiri atas :
1)
Saluran
pernapasan bagian atas
Terdiri atas hidung, faring dan
epitologis. Saluran ini berfungsi dalam menyaring, menghangatkan, dan
melembapkan udara yang dihirup.
2) Saluran
pernapasan bagian bawah
Terdiri atas trachea, bronkus,
segmen bronchi, dan bronchiolus. Saluran ini berfungsi mengalirkan udara dan
memproduksi surfaktan.
3) Paru-paru
Merupakan organ pertama dalam
sistem pernapasan. Terletak di dalam rongga toraks setinggi tulang selangka
sampai dengan diafragma. Terdiri atas dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan
kiri. Berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.
Proses
pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan, yaitu :
1.
Ventilasi
Merupakan
proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari
alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain :
1. Adanya
konsentrasi oksigen di atmosfer.
2. Adanya
kondisi jalan napas yang baik.
3. Adanya
kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan ekspansi atau
kembang kempis.
2.
Difusi
Merupakan pertukaran antara O2
dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2 dari kapiler ke alveoli.
Proses difusi gas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Luasnya
permukaan paru-paru
2. Tebal
membran respirasi/permeabilitas (epitel alveoli dan interstisial).
3. Perbedaan
tekanan dan konsentrasi O2.
4. Afinitas
gas
3.
Transportasi
Merupakan
proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2
jaringan tubuh ke kapiler. Proses transportasi gas ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain :
1. Kardiak
output
2. Kondisi
pembuluh darah
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan oksigenisasi,
yaitu :
1. Saraf
otonom
2. Hormonal
dan obat
3. Alergi
pada saluran napas
4. Faktor
perkembangan
5. Faktor
lingkungan
6. Faktor
prilaku
Gangguan/masalah
dalam pemenuhan kebutuhan oksigenisasi, yaitu :
1. Hipoksia
2. Perubahan
pola pernapasan
3. Obstruksi
jalan napas
4. Pertukaran
gas
Tindakan
untuk mengatasi masalah kebutuhan oksigen, antara lain :
1. Latihan
napas
2. Latihan
batuk efektif
3. Pemberian
oksigen
4. Fisioterapi
dada
5. Pengisapan
lender
2.1.2
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan kebutuhan cairan elektrolit
dalam tubuh diatur oleh :
1.
Ginjal
Fungsi
ginjal yakni sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam darah, dan
pengaturan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.
2.
Kulit
Fungsi
kulit berkaitan dengan proses pengaturan panas. Melalui kelenjar keringat suhu
dapat diturunkan dengan melepaskan air yang jumlahnya kurang lebih setengah
liter sehari. Perangsangan kelenjar keringat dapat diperoleh dari aktivitas
otot, suhu lingkungan, dan melalui kondisi tubuh yang panas.
3.
Paru-paru
Fungsi
paru-paru berkaitan dengan respons akibat perubahan frekuensi dan kemampuan
bernapas. Organ paru-paru menghasilkan Insensible
water loss ± 400 ml/hari.
4.
Gastrointestinal
Berperan
dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam
kondisi normal, cairan yang hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari.
5.
Sistem
endokrin (hormonal)
Mekanisme rasa haus dapat merangngsang
pelepasan rennin. Mekanisme ini dikontrol oleh sistem hormonal, yakni ADH (Anti
Diuretik Hormon), aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.
Cara
pemindahan cairan,
antara lain :
·
Difusi
(bercampurnya
molekul-molekul dalam cairan,gas/zat padat secara acak).
·
Osmosis
(proses perpindahan pelarut murni melalui membrane semipermiabel).
·
Transpor
aktif
(menerima/memindahkan molekul dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi).
Faktor yang berpengaruh dalam cairan, yaitu
:
·
Tekanan
cairan
·
Membran
semipermiabel
Jenis-jenis cairan,
antara lain :
·
Cairan
zat gizi (nutrien)
Seperti karbohidrat dan air, asam amino, dan lemak.
·
Blood
volume expanders
Seperti human serum albumin dan dextran
dengan konsentrasi yang berbeda.
Gangguan/masalah
dalam pemenuhan Kebutuhan Cairan, yaitu :
·
Dehidrasi
(hipovolume)
·
Overhidrasi
(hipervolume)
Komposisi
elektrolit dalam plasma
adalah sebagai berikut :
v Natrium : 135-145 m Eq/L
v Kalium : 3,5-5.3 m Eq/L
v Klorida : 100-106 m Eq/L
v Bikarbonat
arteri : 22-26 m Eq/L
v Bikarbonat
vena : 24-30 m Eq/L
v Kalsium : 4-5 m Eq/L
v Magnesium : 1.5-2.5 m Eq/L
v Fosfat : 2.5-4,5 mg/100 ml
Pengaturan
elektrolit
meliputi :
·
Pengaturan
keseimbangan natrium
·
Pengaturan
keseimbangan kalium
·
Pengaturan
keseimbangan kalsium
·
Pengaturan
keseimbangan magnesium
·
Pengaturan
keseimbangan klorida
·
Pengaturan
keseimbangan bikarbonat
·
Pengaturan
keseimbangan fosfat.
Jenis-jenis cairan elektrolit,
antara lain :
Ø Cairan
isotonic
Ø Cairan
hipotonik
Ø Cairan
hipertonik.
Gangguan/masalah dalam pemenuhan
Kebutuhan Elektrolit,
yaitu :
Hiponatremia, Hipernatremia,
Hipokalemia, Hiperkalemia, Hipokalsemia, Hiperkalsemia, Hipomagnesia, dan
Hipermagnesia
2.1.3 Kebutuhan
Nutrisi
Sala satu fungsi
Nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan perbaikan sel.
Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan
terjadinya penyakit.
Sistem yg berperan dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi adalah system pencernaan, yang terdiri atas saluran
pencernaan dan organ asesoris.
Saluran pencernaan,
terdiri dari :
1. Mulut
Di dalam mulut,
makanan mengalami proses mekanis melalui proses mengunyah. Makanan akan
dihancurkan sampai merata dengan bantuan enzim emilase yang akan memecah amilun
menjadi maltosa. Di dalam mulut juga terdapat kelenjar saliva yang menghasilkan
saliva untuk mencerna hidrat arang, khususnya amilum dan melicinkan bolus
sehingga mudah ditelan.
2. Faring
dan esophagus
Faring langsung
berhubungan dengan esofagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang
20-25cm yang terletak di belakang trakhea dan di depan tulang punggung, kemudian
masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan
abdomen dan menyambung dengan lambung. Esofagus merupakan bagian yang
menghantarkan makanan dari faring menuju lambung, bentuknya seperti silinder
yang berongga dengan panjang 2cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter.
3. Lambung
Lambung memilik
fungsi Motoris dan fungsi sekresi pencernaan, fungsi motoris adalah menampung
makanan, memecah makanan menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam
lambung. Fungsi sekresi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogen renin, dan
lipase.
4. Usus
halus
Usus halus mencerna dan mengabsorpsi Chyme dari lambung. Zat makanan yang telah halus akan diabsorpsi di
dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium,
dengan bantuan Vitamin D, A, E, dan K dengan bantuan empedu dan asam folat.
5. Usus
besar
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air(90%),
elektrolit, Vitamin dan sedikit glukosa.
Organ
assesoris,
terdiri dari :
Ø Hati
Ø Kantong
empedu
Ø Pankreas
Zat
gizi merupakan
zat yang terdapat di dalam makanan, yang terdiri dari :
·
Karbohidrat
·
Lemak
·
Protein
·
Mineral
·
Vitamin
·
Air
Gangguan/masalah dalam pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi,
yaitu :
1. Obesitas
Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20% batas normal berat badan
seseorang. Obesitas terjadi karena adanya asupan kalori dari kebutuhan normal
dan diiringi dengan penurunan penggunaan kalori (kurang aktivitas).
2. Malnutrisi
Merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah
meskipun asupan makanannya cukup.
Faktor
yang berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, yaitu
:
1. Pengetahuan
2. Prasangka
3. Kebiasaan
4. Kesukaan
5. Ekonomi
Tindakan untuk mengatasi masalah
kebutuhan nutrisi
, antara lain :
1.
Pemberian
nutrisi melalui oral (mulut)
2.
Pemberian
nutrisi melalui pipa penduga/lambung
2.1.4.
Kebutuhan Eliminasi
Terdiri
atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi
(kebutuhan buang air besar).
Kebutuhan
eliminasi urine
Organ
yang berperan dalam terjadinya eliminasi urine, adalah :
·
Ginjal
·
Kandung
kremih
·
Uretra
Komposisi
urine
:
§ Air
(96%)
§ Larutan
(4%)
a.
Larutan
Organik (urea, amona, kreatin, dan asam urat)
b.
Larutan
Anorganik (Na, Cl, K,SO4, Mg, NaCl, dan fosfor)
Faktor
yang mempengaruhi eliminasi urine, antara lain :
1. Diet
dan asupan
2. Respons
keinginan awal untuk berkremih
3. Gaya
hidup
4. Stess
psikologis
5. Tingkat
aktivitas
6. Tingkat
perkembangan
7. Kondisi
penyakit
8. Sosiokultural
9. Kebiasaan
seseorang
10. Tonus
Otot
11. Pembedahan
12. Pengobatan
13. Pemeriksaan
diagnostic
Gangguan/masalah dalam pemenuhan
Kebutuhan Eliminasi Urine,
yaitu :
1.
Retensi Urine
2.
Inkontinensia
urine
3.
Enuresis
4.
Perubahan
pola eliminasi urine
Tindakan
untuk mengatasi masalah eliminasi urine , antara lain:
1.
Pengumpulan
urine untuk bahan pemeriksaan
2.
Menolong
buang air kecil dengan menggunakan urineal
3.
Melakukan
kateterisasi
Gangguan/masalah dalam pemenuhan
Kebutuhan Eliminasi Alvi,
yaitu :
1.
Konstipasi
2.
Diare
3.
Inkontinensia
usus
4.
Kembung
5.
Hemorroid
6.
Fecal Impaction
Faktor
yang mempengaruhi proses defekasi (BAB), yaitu :
a.
Usia
b.
Diet
c.
Asupan
cairan
d. Aktivitas
e. Pengobatan
f.
Gaya
hidup
g. Penyakit
h. Nyeri
i.
Kerusakan
sensoris dan motoris
Tindakan untuk mengatasi masalah
eliminasi urine
, antara lain:
1.
Menyiapkan
feses untuk bahan pemeriksaan
2.
Membantu
pasien buang air besar dengan menggunakan pispot
3.
Memberikan
huknah rendah
4.
Memberikan
huknah tinggi
5.
Memberikan
gliserin
6.
Mengeluarkan
feses dengan jari.
2.1.5.
Kebutuhan Istirahat dan Tidur
A. Pengertian
istirahat
Istirahat
berarti menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras; suatu keadaan
untuk melepaskan lelah; bersantai untuk menyegarkan diri; atau suatu keadaan
melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan, bahkan
menjengkelkan.
Karakteristik
istirahat menurut Narrow
(1967)
1. Merasakan
bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
2.
Merasa
diterima.
3.
Mengetahui
apa yang sedang terjadi.
4.
Bebas
dari gangguan ketidaknyamanan.
5.
Mempunyai
sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
6.
Mengetahui
adanya bantuan sewaktu memerlukan.
B.
Pengertian tidur
Tidur merupakan suatu kondisi tidak
sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai
(Guyton 1986)
Tabel
kebutuhan tidur manusia
Umur
|
Tingkat
Perkembangan
|
Jumlah
kebutuhan tidur
|
0
- 1
bulan
|
Bayi
Baru Lahir
|
14 – 18 jam/hari
|
1 - 18 bulan
|
Masa
Bayi
|
12 – 14 jam/hari
|
18 bln - 3 thn
|
Masa
Anak
|
11 – 12 jam/hari
|
3 - 6 tahun
|
Masa
Prasekolah
|
11 jam/hari
|
6 - 12 tahun
|
Masa
Sekolah
|
10 jam/hari
|
12 – 18 tahun
|
Masa
Remaja
|
8,5 jam/hari
|
18 – 40 tahun
|
Masa
Dewasa
|
7 – 8 jam/hari
|
40 – 60 tahun
|
Masa
Muda Paruh Baya
|
7 jam/hari
|
60 tahun keatas
|
Masa
Dewasa Tua
|
6 jam/hari
|
Fisiologi
tidur
Merupakan pengaturan kegiatan tidur
yang melibatkan hubungan mekanisme serebral secara bergantian agar mengaktifkan
dan menekan pusat otak untuk dapat tidur dan bangun. Sistem pada batang otak
yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah BSR (bulbar synchronizing regional) dan RAS (reticular activating system).
Jenis-jenis
tidur
1.
Tidur
Nonrapid Eye Movement (NREM)
Disebut juga tidur gelombang lambat (slow wave sleep). Ini disebabkan oleh
menurunnya kegiatan di dalam system pengaktifasi retikularis.
Ciri-ciri
tidur nyenyak,
adalah :
·
Menyegarkan
·
Tanpa
mimpi (tidur dgn gelombang delta)
·
Dalam
keadaan istirahat penuh
·
Tekanan
darah menurun
·
Frekuensi
napas menurun
·
Pergerakan
bola mata melambat
·
Metabolisme
menurun
Tahapan
tidur jenis NREM
:
a. Tahap
I
Tahap
ini adalah tahap transisi antara bangun dan tidur.
b. Tahap
II
Merupakan
tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun.
c. Tahap
III
Tahap
tidur dengan ciri denyut nadi, frekuensi napas, dan proses tubuh lainnya
lambat.
d. Tahap
IV
Merupakan
tahap tidur dalam.
2.
Tidur
Rapid Eye Movement (REM)
Disebut juga tidur paradoks. Ini
disebabkan oleh penyaluran isyarat-isyarat abnormal dari dalam otak, meskipun
kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti.
Ciri-ciri
tidur REM,
yaitu :
1.
Biasanya
disertai dengan mimpi aktif.
2.
Lebih
sulit dibangunkan.
3.
Tonus otot selama tidur nyenyak sangat
tertekan
4.
Frekuensi
jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur
5.
Terjadi
beberapa gerakan otot perifer yang tidak teratur.
6.
Mata
cepat tertututp dan terbuka.
7.
Nadi
cepar dan irregular.
8.
Tekanan darah meningkat.
9.
Sekresi gaster mrningkat.
10. Metabolisme meningkat.
Tidur
ini penting untuk keseimbangan mental dan emosi, juga berperan dalam belajar,
memori, dan adaptasi.
Fungsi
dan tujuan tidur, antara lain :
·
Menjaga
keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan.
·
Menurunkan aktivitas stress pada
paru-paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dll.
·
Memulihkan kepekaan normal dan
keseimbangan antar susunan saraf.
·
Memulihkan
kesegaran dan fungsi organ tubuh.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tidur, yaitu :
1. Penyakit
2. Latihan dan kelelahan
3. Stress
psikologis
4.
Obat –
obatan
5.
Nutrisi
6. Lingkungan
7.
Motivasi
Gangguan
atau masalah kebutuhan tidur, antara lain :
1. Insomnia
2.
Hipersomnia
3.
Parasomnia
4.
Enuresis
5.
Apnea
tidur dan mendengkur
6.
Narkolepsi
7.
Mengigau
8.
Gangguan
pola tidur secara umum.
2.1.6.
Kebutuhan Menghindari dari rasa nyeri
A. Pengertian
Nyeri
Nyeri
adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik
dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik,
fisiologis, maupun emosional.
Klasifikasi
nyeri
Secara
umum, klasifikasi nyeri dibagi dua, yakni :
1) Nyeri
Akut
Merupakan
nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tidak melebihi enam
bulan, serta ditandai dengan adanya peningkatan tegangan otot.
2) Nyeri
Kronis
Merupakan
nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu yang
cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan.
Tabel
perbedaan nyeri akut dan kronis
Karakteristik
|
Nyeri Akut
|
Nyeri kronis
|
Pengalaman
|
Suatu
kejadian
|
Suatu
situasi
(status
eksistensi)
|
Sumber
|
Eksternal
(penyakit
dari dalam)
|
Tdk
diketahui
(pengobatan
yg terlalu lama)
|
Serangan
|
Mendadak
|
Bisa
mendadak, berkembang, dan terselubung
|
Waktu
|
Sampai
6 bulan
|
Lebih
dari 6 bulan
(sampai
bertahun-tahun)
|
Pernyataan
nyeri
|
Daerah
nyeri tdk diketahui dengan pasti
|
Daerah
nyeri sulit dibedakan intensitasnya, sehingga sulit dievaluasi
|
Gejala-gejala
klinis
|
Pola
respons yg khas dgn gejala yg lebih jelas
|
Pola
respons yg bervariasi dgn sedikit-gejala-gejala (adaptasi)
|
Pola
|
Terbatas
|
Berlangsung
terus, sehingga dapat bervariasi
|
Perjalanan
|
Biasanya
berkurang setelah beberapa saat
|
Penderitaan
meningkat setelah beberapa saat
|
Sumber
: Long
1989
Jenis-jenis
stimulus nyeri,
diantaranya :
1.
Trauma
pada jaringan tubuh
2.
Gangguan
pada jaringan tubuh
3.
Tumor
4.
Iskemia
pada jaringan
5.
Spasme
otot
Teori
tentang terjadiinya rangsangan nyeri, diantaranya :
a.
Teori
pemisahan
b.
Teori
Pola
c.
Teori
Pengendalian Gerbang
d.
Teori
Transmisi dan Inhibisi
Faktor
yang mempengaruhi nyeri,
antara lain :
1.
Arti
nyeri
2.
Persepsi
nyeri
3.
Toleransi
nyeri
4.
Reaksi
terhadap nyeri
2.1.7.
Kebutuhan Melaksanakan aktivitas/kegiatan
Kebutuhan akan kegiatan contohnya adalah bergerak,
yang merupakan salah satu ciri-ciri dari makhluk hidup.
2.1.8.
Kebutuhan Stimulasi
Kebutuhan stimulasi meliputi berbagai
kegiatan yang merangsang semua indera (pendengaran, penglihatan, sentuhan,
membau, mengecap), merangsang gerakan kasar dan halus, berkomunikasi,
emosi-sosial, kemandirian, berpikir, dan berkreasi. Kebutuhan stimulasi bermain
sejak dini akan besar pengaruhnya pada berbagai kecerdasan anak (multipel
inteligen).
2.1.9
Kebutuhan seksualitas
Merupakan kebutuhan dasar manusia berupa
ekspresi perasaan 2 individu secara pribadi yg saling menghargai,
memperhatikan, dan menyayangi, sehingga terjadi sebuah hubungan timbal balik
antara kedua individu tersebut.
Seksualitas meliputi bagaimana
seseorang merasa tentang diri mereka dan bagaimana mereka mengkomunuksikan
perasaan tersebut terhadap orang lain melalui tindakan yang dilakukannya,
seperti sentuhan, ciuman, pelukan, senggama, atau melalui perilaku yang lebih
halus seperti isyarat gerak tubuh, etiket, berpakaian, dan perbendaharaan kata.
Raharjo
(1999) menjelaskan bahwa seksualitas merupakan suatu konsep, kontruksi sosial
terhadap nilai, orientasi, dan perilaku yang berkaitan dengan seks.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Kebutuhan
adalah sesuatu yang harus tercukupi bagi makhluk hidup untuk melangsungkan
hidupnya sebagai tujuan untuk bertahan hidup, Kebutuhan Fisik manusia merupakan bagian dari
kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik,
psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena
merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi
nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual,Dll.
3.2.
Saran
Makalah ini mebahas tentang Kebutuhan
Fisik Manusia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan
setelah membaca makalah ini untuk dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari
untuk meningkatkan derajat kesehatan sesorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar